Sunday, May 10, 2015

Survey GPS Metode Kinematik dengan GPS Geodetic L1 - Single Frequency (Magellan Promark3)

Sebelum kita masuk ke pokok pembahasan kita perlu belajar dulu sedikit tentang sinyal GPS. Satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal, pada prinsipnya untuk ‘memberi tahu’ si pengamat sinyal tentang posisi satelit tersebut serta jarak dari si pengamat beserta informasi waktunya. Dengan mengamati satelit dalam jumlah yang cukup menggunaka receiver GPS, pengamat dapat menentukan posisi, kecepatan, waktu, maupun parameter-parameter turunan lainnya.

Pada dasarnya sinyal GPS dapat dibagi atas 3 komponen yaitu: 
1.  penginformasi jarak (kode) yang berupa kode-P(Y) dan kode-C/A, 
2.  penginformasi posisi satelit (navigation message), dan 
3.  gelombang pembawa (carrier wave) L1 dan L2, Satelite GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. 

L1 dengan 1575.42 Mhz dengan membawa dua status pesan dan pseudo-random code untuk keperluan perhitungan waktu. L2 membawa 1227.60 MHz dengan menggunakaan presesi yang lebih akurat karena untuk keperluan militer. Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar antara 20-50 Watts. Ini tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan satelit sampai 12.000 mil. Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat melewati awan, kaca tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung.

Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.  Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 - 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter.  Tipe alat  yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.  Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.

Dan Thales navigation PROMARK3 merupakan GPS geodetic L1 - Single Frekuensi yang dapat berfungsi untuk kebutuhan pengumpulan data-data survey dan data-data SIG.




Untuk setting Base Station sama dengan setting base sttasion pada Static  survey.

( 1 set GPS )

Berikut langkah-langkah melakukan survey GPS metode Kinematik dengan GPS geodetic L1 - Single Frequency (Thales Promark3) :
1. Sebelumnya tempatkan dulu PROMARK3 pada Bracket

2. Tempatkan alat pada Range Pole lalu Pasangkan kabel antenna pada alat dan sambungkan ke antenna, jangan lupa untuk mengukur tinggi antena.


3. Hidupkan PROMARK3

4. Pada Menu utama pilih ikon SURVEYING


5. Tekan NAV hingga display menampilkan gambar status satelit, seperti gambar berikut, tunggu hingga PROMARK3 mendapatkan paling sedikit empat buah satelit


6. Setelah mendapatkan cukup satelit, tekan LOG dan Display akan menampilkan gambar Survey Setting seperti di bawah ini :
Note:
Masukkan parameter-parameter sebagai berikut :
- SITE ID : adalah nama Site tempat alat berdiri, hanya terdiri dari 4 karakter

- Survey Mode : mode pekerjaan survey yang kita kerjakan pilih KINEMATIC
- Site Description : Deskripsi menyeluruh dari SITE terdiri dari 20 karakter
- Antenna Height : Tinggi Antenna- Unit : Unit ukuran yang digunakan pilih Meter
- Height Tipe : tipepengukuran pada antenna ( Vertical atau Slant ) 
- Recording Interval : Interval perekaman data satelit 
- Initilize : Pilih Known- Time On Site : lamanya waktu pengamatan pada Rover pada saat inisialisasi


11. Setelah semua dimasukkan, tekan LOG untuk memulai proses pengambilan data inisialisasi. Kemudian display akan menunjukan data-data yang telah terrekam. Data yang ditampilkan ini akan sangat membantu user dalam memutuskan apakah observasi telah selesai atau masih harus dilanjutkan.
Note :
Pengurangan ketelitian atau Dilutio Of Precision (DOP) adalah mengukur kekuatan geometri satelit yang dikaitkan dengan jarak dan posisi satelit di angkasa. DOP dapat memperbesar pengaruh kesalahan satelit. Cakupan satelit dpengaruhi oleh cakupan kesalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Bila satelit dalam ruang yang baik posisi dapat ditentukan sebagaimana area yang dinaungi seperti yang ditunjukan dalam gambar 5 di atas dan kemungkinan kesalahan garis tepi kecil. Bila satelit terbuka area yang dinaungi ukurannya bertambah, akan menambah ketidakpastian posisi. Perbedaan jenis DOP dapat dihitung tergantung pada dimensinya. Ketelitian pengukuran tergantung perbandingan nilai DOP. Ini berarti jika nilai DOP dua kali lipat kesalahan penentuan posisi bertambah dengan kelipatan dua.
          PDOP dapat diinterpretasikan sebagai harga timbal balik suatu tetrahedron yang dibentuk oleh posisi satelit dan pemakai sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7. Situasi geometri terbaik terjadi bila volume maksimum dan PDOP pada harga minimum. PDOP berperan penting dalam perencanaan pengukuran proyek selama awal tahun GPS seperti penyebaran yang terbatas, frekuensi yang dihasilkan, bila peta bintang satelit secara geometris kurang baik. Penyebaran satelit sekarang ini sangat bagus nilai PDOP dan GDOP jaang kurang dari tiga.
 

GDOP sangat berguna untuk diketahui karena GDOP merupakan kombinasi dari semua factor. Beberapa receiver melakukan kalkulasi PDOP atau HDOP yang menyertakan komponen waktu. Cara terbaik dari langkah meminimaliser pengaruh GDOP adalah mengobservasi beberapa satelit yang memungkinkan. Oleh karena itu perlu diingat bahwa sinyal yang berasal dari elevasi satelit yang rendah pada umumnya tingkat terpengaruhinya dari sumber-sumber kesalahan cukup tinggi. Sebagaimana pemandu pada umumnya bila mengukur/memetakan tanah menggunakan GPS yang terbaik adalah yang digunakan untuk pengamatan satelit 15 derajat diatas horizon.
           Posisi sangat akurat pada umumnya akan diperhitungkan bila GDOP rendah (biasanya kurang dari 8). Oleh karena itu tidak diperlukan pengukuran pesawat yang didasarkan pada harga PDOP atau tingkat ketelitian evaluasi yang dapat dicapai sebagai hasil harga PDOP yang berbeda dapat muncul setelah lewat beberapa menit. Dalam kasus aplikasi kinetic dan proses kecepatan rekaman situasi geometris kurang baik karena secara alami pendek umurnya, Oleh karena itu berkaitan dengan nilai-nilai PDOP meliputi evaluasi criteria pada saat dihasilkan nilai PDOP kritis dapat ditunjukkan dengan semua perencanaan dan evaluasi program yang disediakan oleh peralatan pabrikasi yang telah ada (gambar dibawah).


- VDOP (Vertikal Dilution of Precision) : Memberikan penurunan ketelitian dalam arah vertikal.
- HDOP (Horizontal Dilution of Precision) : Memberikan penurunan ketelitian dalah arah horizontal.
- PDOP (Positional Dilution of Precision) : Memberikan penurunan ketelitian posisi tiga dimensi
- GDOP (Geometric Dilution of Precision) : Memeberikan ketelitian dalam tiga dimensi posisi dan mengalami penurunan waktu.

12. Rover mulai bergerak ke arah titik awal yang akan ditentukan koordinatnya, dan jangan sampai PROMARK3 kehilangan satellite pada saat berjalan ke titik tersebut.

####SEMOGA BERMANFAAT####

0 comments:

Post a Comment