Sunday, May 18, 2014

Sang Pemimpi



“Jelajahi Indonesiamu yang luas , Jengkali Afrika yang eksotis, lalu berlabuh di Eropa yang megah”. Masih ingat dengan kata-kata itu? Kalimat tersebut ada pada sebuah buku yang pernah menjadi book seller beberapa tahun yang lalu bahkan sudah di film kan dengan judul “Sang Pemimpi”. Tapi dalam posting ini saya tidak akan membahas tentang buku itu, tapi saya akan membahas tentang mimpi menurut pandangan islam. Karena bermimpi adalah sesuatu yang wajar dan pasti semua orang pernah bermimpi meskipun dengan dengan skala yang berbeda-beda. Ada yang sering sekali bermimpi bahkan hampir setiap tidur dia bermimpi, ada yang jarang-jarang bermimpi , jadi ketika tidur kita memang tidak dapat mengontrol apa yang ingin kita mimpikan. Ingin mimpi ketemu artis kece misalnya, setelah itu malamnya bisa mimpi seperti itu hhhaaa. Amazing sekali kalau kita bisa seperti itu.

Untuk tipe-tipe tersebut mungkin saya termasuk yang jarang bermimpi. Setiap tidur malam seolah kita tidur dan ketika bangun sudah pagi, begitu seringnya. Seperti biasa tidur saya setiap malam dibagi menjadi 2 bagian , tidur jam 9 sampai jam 2. Kemudian jam set 5 tidur lagi setelah sholat subuh sampai jam 7. (Tidurnya Pengangguran) J . Pada tidur part 2 kebetulan saya bermimpi. Berhubung mimpi nya baik maka saya ceritakan. Kalau mimpinya buruk atau jorok sih diam-diam saja. Hhheee

Pada mimpi saya tersebut saya bertemu dengan gadis kecil berusia 7-9 tahunan dia berpakaian lusuh dan kotor sekali. Dia duduk lemas dengan menutupi muka nya. Saya hampiri anak itu, yang kemudian dia berdiri menatapku. Wajahnya cantikkk sekali, cuman bajunya kotor ( Yakin gw bukan phedofil -___-“ ). Dia seperti pengemis yang sedang meminta-minta. Karena kasian saya ajak dia kerumah. Kemudian saya minta kakakku yang cewek untuk memberikannya baju, tapi tidak dikasihnya. Kemudian saya bongkar lemari saya dan berikan baju kepada anak itu. Dia tersenyum manis.

Nahhh paginya karena penasaran dan gak ada kerjaan saya cari buku tentang tafsir mimpi , yang menurut Islam tentunya:

Ketahuilah bahwa di antara perkara yang harus diketahui oleh seorang pemula dalam menakwil mimpi adalah hendaknya dia mengetahui bahwa mimpi itu ada dua macam : mimpi dari Allah dan mimpi yang berasal dari setan. Rasulullah bersabda,
“Ar-ru’ya’ mimpi kebaikan berasal dari Allah, sedangkan Al’hulmu’mimpi buruk berasal dari setan.”    (HR Muslim)
Mimpi yang baik berasal dari Allah, walaupun seluruh mimpi itu merupakan ciptaan Allah juga. Mimpi yang baik adalah mimpi yang benar, yang membawa kabar gembira dan peringatan. Mimpi inilah yang dinilai oleh Rasulullah sebagai satu bagian dari 46 bagian kenabian. Kadang-kadang orang kafir dan orang fasik juga mengalami mimpi yang benar.
Mimpi yang tidak disukai ialah yang berasal dari setan. Nabi SAW menyuruh kita untuk merahasiakan dan meludah ke arah kiri serta beliau menberjanji kan bahwa barangsiapa yang berbuat demikian, maka mimpi tersebut tidak akan mencelakakannya.
Mimpi yang tidak disukai itu ada yang menimbulkan ketakutan, kesedihan, kebatilan, atau yang menimbulkan fitnah, tipu daya, dan kecemburuan. Mimpi yang tidak disukai adalah ialah mimpi yang tidak memperingatkan manusia dari dosa, tidak memperingatkan dari kelalaian dan tidak mencegahnya dari aneka perbuatan yang mencelakakan. Hal semacam ini tidak layak di lakukan kecuali oleh setan. Karena dialah yang biasanya menyuruh manusia berbuat aneka perkara yang keji. Karena itu pula maka mimpi yang buruk disandarkan kepada setan.
Berbagai kejadian mimpi yang mewajibkan seseorang mandi junub bersumber dari setan. Demikian pula segala hal yang dialami dalam mimpi seperti bisikan nafsu, aneka angan-angan, ketakutan, dan berbagai kecemasan yang tidak mengandung hikmah menunjukan bahwa mimpi itu tidak membuahkan takwil apapun bagi orang yang mengalaminya. Juga tidak dapat ditaqwilkan mimpi yang menyelimuti qolbu orang yang tidur, baik dia dalam keadaan kenyang maupun lapar, seperti yang dialaminya dalam keadaan sadar, sebab mimpi yang demikian tidak mengandung petunjuk dan manfaat apapun. Mimpi itu tidak dapat dilahirkan dari tabiat, tidak ada campur tangan makanan padanya dan tidak pula diciptakan oleh setan. Tetapi semua mimpi itu diciptakan oleh Allah.
Biasanya mimpi yang benar terjadi ketika malaikat yang mendampingi seseorang itu berada disisinya. Karena itu mimpi mimpi tersebut disandarkan kepadanya. Allahlah yang menciptakan aneka mimpi buruk ketika setan berada di samping seseorang, lalu mimpi tersebut disandarkan kepadanya. Orang yang menceritakan mimpi yang dusta berarti dia mengada-ada atas nama Allah. Tidak selayaknya seseorang menceritakan mimpinya kecuali kepada ulama, juru nasehat, atau orang yang memiliki kemampuan menakwil mimpi. Demikianlah ditegaskan di dalam khabar.
Tafsir mimpi menurut Islam:
Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya Tafsir Mimpi Menurut Islam, berkata: Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung didalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi insan yang bertakwa merupakan perkhabaran yang akan berlaku, kerana Rasulullah tidak bermimpi melainkan mimpi baginda menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi insan yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan oleh syaitan.
Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bermimpi melihat sebahagian tubuh baginda berada di rumahku." Baginda menjawab, "Sesungguhnya Fatimah akan melahirkan seorang anak lelaki, kemudian engkau yang akan menyusukannya." Tidak lama kemudian Fatimah melahirkan Hussein dan disusukan oleh wanita tersebut. Sesungguhnya mimpi itu dapat ditafsirkan, namun tidak semua orang mampu mentafsirkan kebenarannya. Semoga buku ini dapat membantu dalam menjawab makna mimpi anda, insya Allah. Tambahan pula, mimpi diakui adanya dalam syariat Islam. Sedangkan ilmu untuk mentakwilkan, mentakbirkan atau mentafsirkannya diiktiraf oleh ramai ulama. Ramai ulama yang ingin mendalami masalah takwil atau tafsir mimpi tetapi tidak ramai yang mengetahuinya kerana susahnya.
Al-Imam Ibnu Syahin, dalam mukadimah kitabnya Al-Isyarat Fi Ilmi al-'Ibarat, berkata:
"Islam mencerca ilmu tenung kerana hanya Allah-lah yang mengetahui masalah ilmu ghaib. Saya menghindari ilmu-ilmu seperti itu dan tidak meminatinya, dan saya ingin membuat buku yang dapat mendedahkan perkara-perkara ghaib yang sememangnya diakui oleh syarak, iaitu ilmu takwil dan ta'bir mimpi."
Menurut ahli-ahli ta'bir, mimpi ada tiga macam:
1. Peristiwa yang menggembirakan yang benar yang terjadi setelah bermimpi, dan ini tidak memerlukan penafsiran.
2. Mimpi yang batil atau permainan syaitan, iaitu mimpi yang tidak dapat diperincikan oleh orang yang bermimpi. Ertinya orang yang bermimpi itu tidak sanggup mengingat tertib atau jalan cerita mimpi itu. Mimpi seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai sebarang makna atau takwil.
3. Keinginan nafsu. Seperti kita ketahui nafsu ada tiga, iaitu nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi kerana pengaruh fikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau dia khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalu menjelma ketika tidurnya.

Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang mau merenungkannya dan mencermati maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara panjang lebar, niscaya menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Kembali ke tujuan awal yaitu untuk menafsirkan mimpi saya, setelah saya baca buku tersebut ada sebuah tafsir mengenai mimpi-mimpi. Dan ini hasil tafsir mimpi saya yang telah ceritakan sebelumnya saya dapatkan dari buku dan Alhamdulillah ternyata tafsirnya baik semoga Allah merahmati. amiiin
Kami berharap kepada Allah Ta’ala kiranya posting ini bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat, perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa yang tidak diterima, tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang tidak pernah berakhir. Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang dikehendaki- Nya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung.

0 comments:

Post a Comment